Senin, 02 Desember 2013

BKK Kabupaten Purworejo Dibobol Karyawannya

Perusahaan Daerah (PD) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) BKK Purworejo diduga telah dibobol oleh karyawannya sendiri. Pembobolan terjadi dalam pertengahan bulan Otkober 2013. Dari hasil penyelidikan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Purworejo kerugian mencapai Rp 1,1 miliar. Sampai saat ini pihak Kejari terus melakukan pengusutan kasus tersebut. “Penetapan tersangka dalam kasus ini tinggal menunggu waktu saja,” kata Kasi Pidsus Rudhy Parhusip SH.

Menurut Rudhy, dari hasil penyelidikan dan hasil temuan ada bukti permulaan diduga kuat telah terjadi tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh orang dalam sendiri. Disebutkan, sejumlah pegawai diduga telah  melakukan penarikan dana di bank umum dan tidak digunakan untuk perusahaan itu.

Masih kata Rudhy, diketahui pada 11 Otober 2013 ada penarikan dana dari pihak BKK di BNI 46 seniali Rp 500 juta oleh seseorang dari PD BPR BKK. Selanjutnya pada 16 Oktober 2013 kembali terjadi penarikan dana yang ditempatkan di BRI sbesar Rp 500 juta dan Rp 100 juta. “Kedua bank tersebut berani mencairkan dana karena pihak PD BPR BKK mengajukan slip bertanda tangan direksi,” jelasnya.

Dari hasil penelusuran, lanjut Rudhy, dana yang diambil sebagian ditransfer ke rekening sesorang yang tidak berkaitan dengan kegiatan di BKK. Untuk mengusut dugaan korupsi tersebut pihak Kejari dalam waktu dekat ini berencana memanggil sedikitnya 10 saksi. “Kami juga akan memanggil saksi ahli, “ tandas Rudhy.

Sabtu, 30 November 2013

Pelajar SMK Setubuhi Siswi SMP

Siswa kelas XI SMK Institut Indonesia (II) Kutoarjo, AY (16) diamankan anggota Polres Purworejo. AY warga Kelurahan Semawung Kembaran RT 02 RW 06 Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo ditangkap lantaran diduga telah menyetubuhi PSN (14), siswa kelas 8 sebuah SMP Negeri di Kemiri, warga Desa Rowo Bayem RT 03 RW 03 Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo yang tak lain pacarnya sendiri.

Kapolres Purworejo AKBP Roma Hutajulu melalui Kasubag Humas AKP Suyadi menjelaskan, peristiwa itu terjadi Minggu (17/11) bermula saat tersangka menjemput korban di salah satu warung internet (warnet)di Kemiri. Selanjutnya korban diajak ke rumah temannya di Kelurahan Semawung Kembaran. Setelah duduk –duduk sebentar keduanya masuk rumah temanya yang kosong tidak ada orang tuanya. Setelah itu tersangka dan korban masuk kamar dan melakukan persetubuhan selama 10 menit. Perbuatan itu diulangi sampai tiga kali.

Setelah puas kemudian korban diantar pulang oleh tersangka. Namun tidak sampai rumah korban dan hanya diturunkan tengah jalan, tepatnya di lapangan Desa Tunggorono. Kecewa dengan ulah tersangka, korban kemudian mengadu pada orang tuanya. Tidak terima dengan kejadian itu orang tua korban kemudian melapor ke Polsek Kutoarjo. “Tersangka diancam dengan pasal 81 UU Nomor 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun,” kata Suyadi.


Ditemui di Mapolres Purworejo, tersangka mengaku sebenarnya siap bertanggung jawab dengan menikahi korban. Namun oleh pihak keluarga korban ditolak. “ Saya siap menikahi PSN tapi tidak diperbolehkan orangtuanya,” ucap tersangka. Sementara itu pihak sekolah korban yang coba dihubungi enggan memberikan konfirmasi.

Minggu, 24 Februari 2013

Preman KampungTewas Dibakar Massa


Yulianto (35) warga RT 01 RW 02 Desa Wonosido, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo tewas mengenaskan setelah dibakar oleh warga Desa Pamrihan, Kecamatan Pituruh Kamis sore (21/2). Sebelum dibakar massa, pria pengangguran yang di kenal suka malak dan memukuli orang ini terlebih dulu dipukuli puluhan warga hingga sekarat.

Diduga aksi tersebut sebagai balas dendam lantaran ulah preman kampung itu sudah sangat meresahkan warga. Menurut Kepala Desa Wonosido, Sutopo (52), kejadian bermula saat Yulianto pulang dari rumah tetangga yang sedang punya hajatan sekitar pukul 15.00 WIB. Ditengah perjalanan Yulianto berpapasan dengan Dudu, warga Desa Pamrihan.

Tidak diketahui penyebabnya, Yulianto yang terkenal sok jagoan itu kemudian memukul Dudu. Tidak terima perlakuan Yulianto, Dudu kemudian mengadu kepada warga Desa Pamrihan yang lain. Beberapa saat kemudian puluhan warga Desa Pamrihan mendatangi Desa Wonosido untuk mencari Yulianto. Namun pencarian puluhan warga tersebut tidak membuahkan hasil lantaran Yulianto sudah keburu kabur ke rumah salah satu familinya di Desa Karang Gedang.

Tak ingin pencarianya sia-sia, puluhan warga yang sudah emosi itu kemudian memburu Yulianto di Desa Karang Gedang. Puluhan warga akhirnya berhasil menemukan Yulianto yang sedang bersembunyi di bawah kolong tempat tidur milik salah satu familinya yang bernama Daslah. Tanpa dikomando dua kali puluhan warga langsung menghajar Yulianto hingga babak belur.

Tak puas, puluhan warga kemudian menyeret Yulianto hingga perbatasan Desa Wonosido dengan Pamrihan. Di tempat yang sepi tersebut, puluhan warga yang sudah kalap kembali memukuli Yulianto. Aksi main hakim sendiri tak berhenti sampai disitu. Melihat korbanya sudah tergeletak tak bergerak, massa kemudian meletakan tubuh Yulianto diatas tumpukan kayu dan ban bekas lantas dibakar.

Begitu api membakar tubuh Yulianto warga kemudian membubarkan diri pulang ke Desa Pamrihan. “Tidak jelas apakah saat dibakar Yulianto masih hidup atau sudah mati. Tapi yang pasti saat saya mendapat laporan dan mendatangi lokasi tubuh Yulianto sudah hangus dan tidak bernyawa lagi,” terang Sutopo.

Dari informasi yag dihimpun dilapangan, selama ini korban memang tidak disukai oleh warga. Sebelum peristiwa pembakaran, sebenarnya korban sudah beberapa kali membuat surat pernyataan yang intinya tidak akan berbuat onar lagi. Sayangnya berulang kali pula korban melanggar surat pernyataan tersebut sehingga membuat warga lainya merasa resah. Untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian, jenazah korban yang sempat dilarikan ke RS Saras Husada Purworejo kini dibawa ke RS Sardjito Yogyakarta untuk kepentingan autopsi.

Kasus tersebut kini tengah ditangani oleh Polres Purworejo. Sementara itu, Mirman (52) paman Yulianto mengaku pasrah dan menerima musibah tersebut. Hanya saja yang membuat keluarga bersedih kenapa warga begitu tega membakar Yulianto yang sudah tidak berdaya. Kesedihan keluarga semakin bertambah mengingat dalam waktu dekat ini, tepatnya Selasa ( 26/2) Yulianto akan menikah dengan wanita pujaanya. “Segala keperluan pernikahaan termasuk undangan sudah disebar dan tinggal menunggu harinya saja, “ papar Mirman.