Gara – gara kalah adu mulut,
Ambyah Panggung Sutanto alias Kid Hamzah (42) Mantan petinju Nasional era tahun
2000 yang kini menjabat Kepala Desa
Ketangi, Kecamatan Purwodadi nekad meninju warganya hingga KO. Akibatnya,
korban yang bernama Nandar (48) yang tak lain tetangga dekatnya tersebut harus
dilarikan ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Purworejo.
Peristiwa bermula saat korban
Sabtu pagi (24/11) berniat menggarap sawah yang di sewa dari mertua Kid Hamzah.
Begitu sampai di sawah korban heran karena lahan itu sudah di semai bibit oleh
orang lain. Melihat kenyataan itu korban kemudian mendatangi Kid Hamzah untuk
minta penjelasan.
Oleh Kid Hamzah, korban diberitahu jika lahan
itu sudah digadaikan orang lain dan nanti akan diganti dengan tanah bengkok
desa. Namun korban menolak karena belum ada kesepakatan dengan perangkat desa
yang lain sehingga takut akan ada persoalan dikemudian hari. Tak ada titik
temu, keduanya kemudian terlibat adu mulut.
Merasa kalah adu argumentasi, Kid
Hamzah kemudian melayangkan bogem ke rusuk sebelah kiri sehingga seketika itu
juga korban terkapar pingsan. Melihat kejadian itu sejumlah warga kemudian
membawa korban ke rumah sakit. Terkait kejadian tersebut, kini sejumlah warg
merasa takut terhadap kepala desanya yang mantan petinju dan ringan tangan.
Sementara itu, Kid Hamzah mengaku
melakukan perbuatan tersebut karena terpancing emosinya. “Omongan Nandar sudah
keterlaluan dan sangat merendahakan sehingga saya emosi,” kata Kid Hamzah.
Diakui, dirinya memang meninju dan menampar wajah korban tapi tidak terlalu
keras lantaran takut berakibat fatal.
Sebab, sebagai mantan petinju Kid
Hamzah mengaku banyak menguasai teknik pukulan. “Paling-paling kekuatan saya
waktu itu hanya sekitar 10 persen saja. Kalau Power full saya yakin tulang
rusuknya pasti sudah patah,” ungkap Kid Hamzah.
Masih kata Kid Hamzah, beruntung waktu
itu ada Sugiarti (34) istrinya yang memegangi korban agar tidak terus mendekat
dirinya. Istrinya juga sudah berusaha mencegah tindakannya yang sudah
terpancing emosi dan tak terkontrol. “Saya tahu tindakan saya salah, tapi
Nandar juga keterlaluan sekali,” tandas Kid Hamzah.
Kapolsek Purwodadi AKP Sujana membenarkan
adanya kejadian tersebut. Namun demikian korban baru melaporkan secara lisan
dan belum tertulis. Karena masih laporan lisan pihaknya belum meminta
keterangan korban. “Kami minta segera korban membuat laporan tertulis disertai
hasil visum sehingga dengan segera bisa ditindak lanjuti,” jelas AKP Sujana.