Supri Handoko (30) warga Desa
Jrakah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo tewas mengenaskan setelah menjadi
korban salah tembak oleh anggota serse Polsek Bayan Minggu (26/2) malam sekitar
pukul 21.00. Buruh tani tersebut tewas dengan luka tembak dibagian leher dan punggung. Peristiwa tragis tersebut
terjadi di rumah korban.
Menurut saksi mata, Baryadi (50),
peristiwa bermula saat dia bersama dua teman lainya, Suharto (29) dan Arifin
(17) sedang menyaksikan siaran pertandingan sepak bola antara Indonesia melawan
Singapura yang ditayangkan televisi di
rumah korban. Tiba-tiba datang dua orang berpakaian preman yang belakangan
diketahui anggota serse Polsek Bayan bernama Brigadir Rahmat Widodo dan
Sutiyono.
Kedua anggota serse itu tanpa
permisi kemudian masuk dan menanyakan keberadaan kakak korban bernama Slamet.
Oleh Baryadi dijawab tidak ada. “Salah satu anggota kemudian menanyakan orang
yang tidur itu siapa dan saya jawab itu adalah Supri Handoko, adik Slamet,”
kata Baryadi. Pada saat itu Supri Handoko sedang tidur, sementara istrinya
berada di depan televisi. Mendengar ada suara gaduh Supri Handoko kemudian
bangun dan keluar rumah untuk mencari tahu siapa yang mencari kakaknya.
Saat itulah terdengar dua kali
letusan dan Baryadi melihat tubuh Supri sudah tersungkur bersimbah darah
ditanah. Supriyanto (57), kakak sepeupu korban mengatakan, begitu melihat Supri
Handoko dua anggota polisi itu langsung meringkusnya. Pada saat itu sebenarnya
Supri handoko sudah menjelaskan kalau yang dicari kakaknya bukan dirinya. “Tapi
salah satu anggota polisi itu tetap menmbak leher Supri Handoko hingga tembus
tengkuk,” jelas Supriyanto.
Baryadi dan kedua temannya
selanjutnya membawa korban ke rumah sakit. Supri Handoko korban salah tembak
tersebut meninggalkan seorang istri Hartini (25) dan seorang anak bernama Risa
Safitri (5). Hartini saat ni sedang megandung tiga bulan.
Kapolres Purworejo AKBP Muhammad
Taslim Chaerudin mengatakan tewasnya Supri Handoko adalah musibah dan pihaknya
menyampaikan turut berduka cita serta permohonan maaf yang mendalam terhadap
keluarga almarhum. “Saya bertanggung jawab atas apa yang dilakukan oleh nanak
buah saya,” kata Kapolres disela-sela pemakaman Supri Handoko. Dikatakan, saat
ini pelaku penembakan sudah diamankan di Mapolres dan sedang menjalani
pemeriksaan lebih lanjut.
SERGERA Sebelum melampau batas Kadaluarsa(12tahun) biasanya sesama POLISI mengulur waktu sehingga bebas tak bersyarat. Para Polisi Kalo kerja Otaknya Dipake dooongg..mau cari menangnya sendiri..
BalasHapus