Rabu, 29 Februari 2012

Polisi Salah Tembak, Supri Handoko Tewas Mengenaskan


Supri Handoko (30) warga Desa Jrakah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo tewas mengenaskan setelah menjadi korban salah tembak oleh anggota serse Polsek Bayan Minggu (26/2) malam sekitar pukul 21.00. Buruh tani tersebut tewas dengan luka tembak dibagian leher  dan punggung. Peristiwa tragis tersebut terjadi di rumah korban. 

Menurut saksi mata, Baryadi (50), peristiwa bermula saat dia bersama dua teman lainya, Suharto (29) dan Arifin (17) sedang menyaksikan siaran pertandingan sepak bola antara Indonesia melawan Singapura yang ditayangkan  televisi di rumah korban. Tiba-tiba datang dua orang berpakaian preman yang belakangan diketahui anggota serse Polsek Bayan bernama Brigadir Rahmat Widodo dan Sutiyono. 

Kedua anggota serse itu tanpa permisi kemudian masuk dan menanyakan keberadaan kakak korban bernama Slamet. Oleh Baryadi dijawab tidak ada. “Salah satu anggota kemudian menanyakan orang yang tidur itu siapa dan saya jawab itu adalah Supri Handoko, adik Slamet,” kata Baryadi. Pada saat itu Supri Handoko sedang tidur, sementara istrinya berada di depan televisi. Mendengar ada suara gaduh Supri Handoko kemudian bangun dan keluar rumah untuk mencari tahu siapa yang mencari kakaknya. 

Saat itulah terdengar dua kali letusan dan Baryadi melihat tubuh Supri sudah tersungkur bersimbah darah ditanah. Supriyanto (57), kakak sepeupu korban mengatakan, begitu melihat Supri Handoko dua anggota polisi itu langsung meringkusnya. Pada saat itu sebenarnya Supri handoko sudah menjelaskan kalau yang dicari kakaknya bukan dirinya. “Tapi salah satu anggota polisi itu tetap menmbak leher Supri Handoko hingga tembus tengkuk,” jelas Supriyanto.
Baryadi dan kedua temannya selanjutnya membawa korban ke rumah sakit. Supri Handoko korban salah tembak tersebut meninggalkan seorang istri Hartini (25) dan seorang anak bernama Risa Safitri (5). Hartini saat ni sedang megandung tiga bulan. 

Kapolres Purworejo AKBP Muhammad Taslim Chaerudin mengatakan tewasnya Supri Handoko adalah musibah dan pihaknya menyampaikan turut berduka cita serta permohonan maaf yang mendalam terhadap keluarga almarhum. “Saya bertanggung jawab atas apa yang dilakukan oleh nanak buah saya,” kata Kapolres disela-sela pemakaman Supri Handoko. Dikatakan, saat ini pelaku penembakan sudah diamankan di Mapolres dan sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

1 komentar:

  1. SERGERA Sebelum melampau batas Kadaluarsa(12tahun) biasanya sesama POLISI mengulur waktu sehingga bebas tak bersyarat. Para Polisi Kalo kerja Otaknya Dipake dooongg..mau cari menangnya sendiri..

    BalasHapus